Banyak Negara "Hancur" Akibat Konflik SARA


Direktur Imparsial Al Araf menyebut, menguatnya konflik internal di sejumlah negara dunia membuat mereka terpecah belah. Akibatnya, negara itu kini sudah terhapus dalam peta dunia lantaran sudah tiada.
Hal itu diungkapkan Al Araf dalam workshop bertema ‘Peran Polri dalam Melindungi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya dan Polda Banten’ di Hotel Sahid, Jakarta. Hadir dalam kegiatan ini dihadiri Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana dan Staf Ahli Kapolri Irjen Pol Ihza Fadri. Selain itu, juga hadir seluruh Kapolres di lingkungan Polda Metro Jaya dan perwakilan Polda Banten.
 “Dulu ada Yugoslavia tapi sekarang enggak ada, itu karena konflik identitas suku dan SARA. Kayak di Rwanda juga hancur karena adanya penyebaran kebencian dan genosida,” ujar Al Araf, Senin (28/8/2017).
Menurut dia, saat ini negara yang sedang terancam hancur adalah Suriah. Peperangan yang tengah berkecamuk di negara tersebut bisa membuat negara itu terpecah. ” Indonesia sebagai negara yang plural bisa menjadi potensi konflik tersebut,” ucap Al Araf.
Ia menilai tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi negara gagal jika aparat penegak hukum tidak mampu melakukan pengelolaan keamanan dengan baik. Salah satu gejalanya ialah penegakan hukum yang lemah.
“Salah satu ciri negara gagal menurut PBB jika penegakan hukum gagal. Seperti Somalia yang dianggap negara gagal,” ujar dia.
Al Araf lalu meminta agar penegakan hukum terutama di wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Banten dapat berjalan dengan baik. Agar kebebasan beragama dan berkeyakinan dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
“Saya percaya institusi Polri bisa menjadi penjaga kebhinekaan dan menjaga adanya pemecah belah bangsa,” tandas Al Araf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polres Tanjungpinang Didatangi tamu Mahasiswa PMII

Bergotong royong bersama kapolres tanjungpinang

Oknum asn Provinsi kepri di tangkap satnarkoba polrestanjungpinang